Maulid Nabi Muhammad SAW masih terasa meriah di masyarakat Desa Batu Raden Kecamatan Lubuk Raja. Seperti yang terlihat kemarin (08/11) Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Muttaqin Dusun Gotong Royong 2 berlangsung meriah dengan lantunan Sholawat Nabi yang diiringi Grup Hadroh Nur Alawy dan dihadiri Jamaah Nahdliyin, Muslimat dan anak-anak TPA/TPQ Dusun Gotong Royong 2 serta Penceramah KH. Ahmad Subroto Hidayatullah yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Mubtadi’in Batumarta I sekaligus Mustasyar PCNU OKU.
Kemeriahan terlihat dari keikhlasan jamaah dalam memberikan infak dan sedekah, baik berupa nasi bungkus, nasi tumpeng, air mineral dan snack yang telah dihidangkan. Semoga keikhlasan berinfak dan sedekah jamaah ini menjadi wasilah dan lantaran diakui dan mendapatkan pertolongan Nabi Muhammad SAW di hari kiamat nanti, tutupnya.
Dalam Sambutannya, Ketua Takmir Masjid Al Muttaqin, H. Bunyamin mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh jamaah yang hadir karna kondisi saat ini yang masih pandemik covid 19, maka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan sederhana dan ala kadarnya. Namun insyaallah tidak akan mengurangi kesemarakan dan kemeriahannya seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dalam ceramahnya, Gus Broto (demikian akrab disapa), mengajak seluruh jamaah untuk selalu gembira dan riang dan memperbanyak membaca shalawat dalam menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini. Sebab kegembiraan kita dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, setiap infak dan sedekah yang telah dikeluarkan sama halnya dengan infak sebesar gunung emas. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus menciptakan mahabbah kita sebagai umat.
Selanjutnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus selalu dilestarikan, karna pada hakikatnya Nabi Muhammad SAW adalah panutan dan suri tauladan seluruh manusia yang ada di dunia. Nur Muhammad lebih dulu diciptakan Allah SWT sebelum adanya para malaikat, langit, bumi dan alam raya ini, tuturnya.
Diakhir ceramah, Gus Broto mengingatkan kepada jamaah yang hadir untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan selalu beribadah. Itulah hakikat penciptaan manusia sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur’an , “Dan Aku tidak men ciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya beribadah kepadaku” (QS. Adz Dzariyat:56), tutupnya.
(Yyn/F-Wtk)
Posting Komentar