Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan awal bulan Rabiul Awal 1442 H jatuh pada Ahad (18/10).


"Awal Rabiul Awal 1442 H bertepatan dengan hari Ahad Pahing (mulai malam Ahad), 18 Oktober 2020," kata Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa melalui rilis yang diterima NU Online pada Ahad (18/10) pagi.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil pengamatan sebagian perukyah yang menangkap adanya hilal.

"Sebab hilal terlihat pada Sabtu petang 29 Shafar 1442 H," lanjut dosen ilmu falak di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.   Setidaknya, ada tiga lokasi yang berhasil melihat hilal awal Rabiul Awal 1441 H, yakni Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur; Masjid Jami' Denanyar, Jombang, Jawa Timur; dan Balai Rukyat Ibnu Syatir Joresan, Ponorogo, Jawa Timur.

Dengan adanya ikhbar tersebut, Maulid Nabi Muhammad SAW atau 12 Rabiul Awal 1442 diperingati pada Rabu (28/10) malam. Sebagai informasi, tinggi hilal pada akhir Shafar 1442 sudah mencapai 8 derajat 3 menit 36 detik di Markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta. Sementara ijtimaknya terjadi pada Sabtu (17/10) dinihari, pukul 02.31.51 WIB.

Data tersebut sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah, kemungkinan hilal bisa terlihat mengingat ketinggiannya sudah lebih dari 2 derajat dan rentang waktu ijtimak dengan terbenamnya matahari pada pukul 17.49 WIB sudah lebih dari 15 jam.

Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 20 menit 59 detik sebelah utara matahari dengan durasi terlihat selama 31 menit 1 detik.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan
Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/123950/masuk-rabiul-awal--maulid-nabi-jatuh-pada-rabu-malam-28-oktober

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.